Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina ” (QS. Ghaafir: 60)
Sebenarnya beribadah disertai doa dan harapan yang tersirat di dalam hati Umat Islam selalu didengar-Nya kapanpun dimanapun mereka berada, namun Dia memberikan tempat yang terbaik diantaranya, yang akan lebih afdhol dan mustajab saat dilakukan di beberapa tempat yang akan GohalalGo rangkum dibawah ini.
Kami sengaja hanya merangkum menjadi 6 tempat agar mudah diingat dan diaplikasikan setibanya jamaah menginjakkan kakinya di tanah suci.
Diluar keenam ini, masih terdapat beberapa tempat mustajab lainnya.
Pertama, Masjid Nabawi dan Masjidil Haram
Masjid Nabawi merupakan masjid Nabi saw yang terletak di kota Madinah.
Sebagaimana Masjidil Haram di Mekkah, Masjid Nabawi memiliki keutamaan yaitu melipatgandakan ganjaran shalat bagi mereka yang shalat di dalamnya.
الْحَرَامَ الْمَسْجِدَ إِلَّا سِوَاهُ فِيمَا صَلَاةٍ أَلْفِ مِنْ أَفْضَلُ هَذَا مَسْجِدِي فِي صَلَاةٌ
“Shalat di masjidku ini (masjid Nabawi) lebih baik daripada 1000 shalat di tempat lain, kecuali di Masjid Al-Haram” (HR. Muslim).
Sedangkan di Masjidil Haram.
Masjidil Haram adalah masjid terbesar di dunia yang mampu menampung hingga 4 juta jamaah. Umat muslim yang berdoa di sana, diyakini bakal dikabulkan dan mendapat pahala berlipat ganda.
Dalam Masjidil Haram terdapat banyak tempat-tempat yang utama/yang baik untuk berdoa dan shalat di Masjidil Haram memiliki derajat 100.000 kali lebih utama dibandingkan shalat di tempat yang lainnya.
سِوَاهُ فِيمَا صَلَاةٍ أَلْفِ مِائَةِ مِنْ أَفْضَلُ الْحَرَامِالْمَسْجِدِفِي وَصَلَاةٌ الْحَرَامَ الْمَسْجِدَ إِلَّا سِوَاهُ فِيمَا صَلَاةٍ أَلْفِ مِنْ أَفْضَلُ مَسْجِدِي فِي صَلَاةٌ
“Shalat di masjidku (masjid Nabawi) lebih baik daripada 1000 shalat di tempat lain, kecuali di Masjid Al-Haram. Shalat di masjid Al Haram lebih baik daripada 100.000 shalat di tempat lain” (HR. Ibnu Majah dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah)
Kedua, Maqam Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam
Maqam Ibrahim memiliki arti batu tempat pijakan yang dipergunakan Nabi Ibrahim as untuk berpijakan ketika membangun Ka’bah. Maqam Ibrahim adalah bangunan kecil setelah pintu kabah yang terletak di sebelah timur.
Batu tempat pijakan Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam merupakan batu berasal dari surga seperti juga hajar aswad. Maqam Ibrahim merupakan bangunan yang kubah emas, perak dan lapisan kaca, sehingga bisa terlihat pada batu itu bekas telapak kaki Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam .
Batu tempat pijakan Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam merupakan batu berasal dari surga seperti juga hajar aswad. Maqam Ibrahim merupakan bangunan yang kubah emas, perak dan lapisan kaca, sehingga bisa terlihat pada batu itu bekas telapak kaki Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam .
Dengan seizin Allah, bekas pijakan kaki Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam membekas di atas batu tersebut dan masih tetap ada sampai sekarang.
Pada saat jaman Nabi, batu maqam Ibrahim menempel dengan dinding Ka’bah, namun pada zaman Umar bin Khatab Radhiyallahu anhu . dipindahkan ke belakang sehingga orang-orang yang salat di dekatnya tidak terganggu oleh arus orang-orang yang sedang thawaf.
Ketiga, Hijir Ismail
Hijir Ismail adalah daerah dipagari tembok rendah berbentuk setengah lingkaran, inti Hijir Ismail adalah talang emas terdapat di atas kabah.
Nabi Ismail ‘Alaihis salam pernah tinggal bersama ibunya, Siti Hajar, dan keduanya pun di makamkan di tempat ini. Pada hijir Ismail terdapat amalan sunah yaitu melakukan shalat sunat, berdoa dan berzikir.
Amalan ini tidak ada hubungannya dengan rukun dan wajib haji atau umrah.
Keempat, Ar Raudah
Di dalam masjid Nabawi terdapat tempat bernama Raudhah atau taman surga. Ar Raudhah adalah ruang di antara Mimbar dan makam Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
Raudhah memiliki arti ‘taman’. Raudhah terletak di Madinah, tepatnya di dalam Masjid Nabawi. Raudhah merupakan sebuah area kecil yang terletak di antara mimbar imam Masjid Nabawi dengan makam Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam , Abu Bakar As siddiq, dan Umar bin Khatab.
Tentang keutamaan Raudhah tergambar dalam hadits berikut.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Tempat antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.” (HR.Muslim).
Di dalam raudhah, muslim sebaiknya melaksanakan shalat sunnat sejumlah empat 4 rakaat kemudian berdoa. Untuk jemaat laki-laki, raudhah dibuka 24 jam sehingga melaksanakan shalat wajib berjamaah pun dapat dilakukan di sini.
Sedangkan untuk jemaah perempuan hanya dibuka pada waktu-waktu tertentu (ba’da shalat subuh-pukul 11.00, ba’da dzuhur-masuk shalat ashar, ba’da isya-pukul 00.00).
Kelima, Sudut Yamani
Sudut Yamani atau disebut Rukun Yamani merupakan sudut menghadap pintu no 1 kabah.
Setiap orang yang thawaf disunnahkan menyalami atau mengusap dengan tangan kanan atau disunnahkan melambaikan tangan kanan ke arah sudut ini sambil mengatakan,
“Bismillahi Aallahu Akbar”.
Rukun Yamani adalah sudut yang ke empat, bagi yang sedang Thawaf dari sudut ini sampai ke sudut Hajar Aswad disunnahkan membaca:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Rabbanaa Aatina Fiddunyaa Hasanah, Wafil Aakhirati Hasanah, Waqina Adzaaban Naar”.
Artinya: ya Allah, berilah aku kehidupan yang baik di dunia, juga kehidupan yang baik di akhirat nanti, dan jauhkanlah aku dari siksa neraka.
Rukun yamani inipun dinyatakan salah satu tempat yang sangat baik untuk berdoa yaitu dengan cara meletakkan tangan kanan lalu minta kepada Allah ‘Azza wa Jalla apa yang dimaksudkan.